Sudah beberapa kali aku datang ke Pantai Jetis Cilacap untuk menikmati pemandangan pantai, naik perahu sewa, dan mencicipi kuliner seafood di sana. Sampai-sampai aku lupa, sebenarnya sudah berapa kali ya aku mampir ke sini? Sangking seringnya. Hehe.
Kebetulan, kakakku adalah orang Cilacap dan rumahnya dekat dengan Pantai Jetis. Setiap kali aku berkunjung ke rumah kakakku, ia selalu mengajakku ke sana. Kurang lebih, dari Kroya Cilacap menuju Pantai Jetis menghabiskan waktu kurang dari 1 jam.
Aku dan kakakku sama-sama pecinta wisata kuliner. Jadi, poin penting pada wisata bagi kami adalah kulinernya, sedangkan foto-foto itu nomor dua. Itulah mengapa Pantai Jetis menjadi wisata kuliner seafood terbaik bagiku dan kakakku.
Wisata kuliner sea food tidak selalu identik dengan kata mahal. Itu yang menjadi ciri khas dari Pantai Jetis Cilacap. Dibandingkan dengan restoran-restoran seafood yang ada di daerah lain, dari pengalamanku, Pantai Jetis Cilacap mampu menawarkan kenikmatan kuliner sea food dengan harga yang relatif murah.
Di sini, aku pingin cerita bagaimana trik-trik supaya bisa menikmati makanan sea food enak dengan harga miring. Rekomendasi ini aku bikin bukan karena diendorse atau dibayar, namun murni karena aku ingin membagikan pengalamanku selama di sana, dan aku ingin menunjukkan bahwa “Ada lho! Wisata kuliner seafood yang nggak bikin dompet nangis.”
Sebelum aku cerita bagaimana 13 orang makan sampai kenyang dan hanya merogoh kocek 300 ribuan saja, akan lebih baik jika kamu tahu dimana letak Pantai Jetis itu.
Di mana Letak Pantai Jetis?
Letak Pantai Jetis ada di Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap. Pantai ini bersebelahan persis dengan pantai-pantai lainnya, seperti Pantai Cemara Sewu (sebelah barat) dan Pantai Logending dan Pantai Ayah Kebumen (sebelah timur).
Masing-masing pantai tersebut memiliki daya tarik masing-masing. Namun karena aku lebih suka kuliner, Pantai Jetis-lah yang lebih dekat dengan hatiku. Hehehe.
Berapa Harga Tiket Masuk?
Sebelum masuk ke pantai, terdapat gerbang penarikan karcis. Harga tiket masuk per orang adalah 5.000 rupiah.
Rombonganku berjumlah 13 orang. Di dalam mobilku ada 8 orang dewasa, dan 3 anak-anak. 2 orang dewasa lainnya naik motor. Petugas di sana menghitung sekenanya saja, dan kami disuruh membayar 7 tiket. Jadi totalnya Rp. 35.000.
Dari gerbang karcis kami menuju ke lajur kiri, menuju Pantai Jetis. Sampai di parkiran, petugas parkir memberikan karcis parkir untuk satu mobil Rp. 4.000 dan satu motor Rp. 2.000. Jadi totalnya Rp. 6.000.
Ada Apa Saja di sana?
Sampai di sana, kami disambut dengan kios-kios pedagang yang menawarkan cinderamata, dan oleh-oleh. Ada juga warung makan, restoran, toilet dan mushola. Saat itu, kami sampai jam 11:30 siang. Aku dan kakakku langsung bergegas pergi ke TPI Congot (Tempat Pelelangan Ikan), sedangkan yang lainnya ada yang menuju ke Pantai Jetis dan ada yang menuju kolam renang anak.
Secara singkat, mungkin Pantai yang ada di Cilacap sama dengan pantai-pantai yang ada di daerah lain, terdapat kios-kios pedagang yang memenuhi area parkir hingga tepi pantai dan wahana-wahana seperti persewaan perahu, kuda, motor quadbike, dsb. Namun yang membedakannya adalah view pemandangan pantai selatan dengan ombaknya yang begitu besar.
Ngapain di TPI?
Di TPI, tentu saja, aku dan kakakku mencari ikan. Spesialnya di sini, kita bisa makan ikan segar (baru ditangkap) langsung pilih sendiri. Jadi kuliner sea food di sini bukanlah ikan-ikan yang sudah berhari-hari diawetkan di freezer atau dengan es.
Secara teknis, kami memilih ikan di TPI, membelinya dengan harga matang (bukan harga mentah), lalu pedagang mengantarkan ikan tersebut ke pemilik warung makan (yang sudah bekerja sama dengan pedagang TPI tersebut) untuk di masak. Lalu sembari menunggu makanan matang, kami kembali ke rombongan di pantai. Sesimpel itu.
Ikan yang ditawarkan di TPI Tradisonal Congot pun beragam, mulai dari ikan salmon, ikan kacangan, kerang, lobster, kepiting, udang, cumi dan masih banyak lagi jenis nama ikan yang aku tidak tahu namanya.
Sebagai contoh, saat itu kami mengambil ikan kacangan 2,5kg dengan harga matang Rp. 75.000 rupiah (harga mentah di kisaran 20 ribu per kilo), lalu cumi 1,5kg dengan harga matang Rp. 100.000 (harga mentah 50 ribu per kilo), lalu kerang 1kg dengan harga matang Rp. 42.000 (harga mentah 20 ribu per kilo), dan yang terakhir udang dengan harga matang Rp. 85.000 (harga mentah 60 ribu per kilo).
Totalnya adalah Rp. 302.000. Wow, menurutku ini relatif murah, karena ini untuk 13 orang.
Nungguin Masakan Matang
Sambil menunggu masakan matang, aku dan kakakku kembali ke rombongan kami. Rupanya mereka sedang duduk-duduk sambil menikmati pemandangan pantai. Akhirnya, kami berfoto bersama untuk mengabadikan momen yang ada.
Terus terang aku tidak mencoba untuk menyewa wahana apa pun pada waktu itu, sebelumnya aku sudah mencoba naik perahu bersama anak dan istriku. Naik perahu dan menyusuri Pantai Jetis dan Pantai Ayah dengan hutan mangroove di tengahnya adalah momen yang tidak terlupakan, apalagi istriku ternyata ‘takut naik perahu’.
Cukup membayar Rp. 10.000 untuk bisa naik perahu sewa. Kamu bisa menyusuri pantai perbatasan antara Kabupaten Cilacap dan Kebumen ini.
Di saat kami merasa cukup puas bermain di pantai, kami menjemput rombongan lain yang ada di kolam renang anak. Saat itu hampir jam setengah satu siang. Yang artinya makanan sebentar lagi siap untuk menyambut perut kami yang mulai keroncongan.
Setelah semua rombongan siap, kami menuju warung makan tersebut. Namun sebelumnya, kami mengambil nasi yang sudah kami bawa dari rumah yang ada di mobil.
TIPS SINGKAT: Di saat kamu berada di tepi pantai dan kamu ingin duduk, coba periksa dulu tempat duduk/dipan yang ingin kamu duduki, barangkali di sana terdapat tulisan “SEWAN 10000” yang artinya tempat duduk tersebut disewakan dengan harga Rp. 10.000 untuk sekali duduk.
Waktunya Makan
Kami sudah sampai pada warung makan “Bu Wattini”, warung makan yang sudah bekerja sama dengan pedagang ikan di TPI sebelumnya.
Makanan pada waktu itu belum siap, namun tidak lama hanya 5 menit menunggu makanan sudah siap disajikan.
Sudah tersaji di depan kami olahan makanan seafood segar. Dari mulai ikan kacangan yang sudah dibakar, cumi dimasak dengan dua bumbu, cumi saos tiram dan cumi pedas manis, kerang yang direbus dengan bumbu kecap dan udang krispi lengkap dengan kecap pedas.
Kami makan dengan lahap, bahkan saat itu aku nambah (tanduk: Bahasa Jawa) sehingga aku makan dua piring nasi. Ada rasa berdosa saat aku merasakan begitu kenyang. Namun, di sisi lain aku juga merasa bersalah jika harus me-mubadzir-kan nikmat Allah ini.
Akhirnya, sisa masakan kami bawa pulang dan kami makan untuk sore hari, itu pun masih belum habis. Beberapa ikan kacangan bakar Pak Wo-ku bungkus sampai ke rumah (pada malam hari kami melakukan perjalanan pulang ke Batang).
Totalan Wisata Kuliner Seafood Pantai Jetis
Jika ditotal maka biaya yang dikeluarkan saat berwisata di Pantai-pantai Cilacap tanpa kulinernya pada waktu itu adalah:
| Satuan | Jumlah | |
| Tiket @7 | 5000 | 35000 |
| Parkir mobil @1 | 4000 | 4000 |
| Parkir motor @1 | 2000 | 2000 |
| Kolam renang anak @2 | 5000 | 10000 |
| Kursi dipan “SEWAN 10000” @1 | 10000 | 10000 |
| Total | Rp. 61.000 |
Adapun perhitungan untuk kulinernya tersendiri adalah sebagai berikut:
| Ikan Kacangan @2,5kg | 20000 | 75000 |
| Cumi @1,5kg | 50000 | 100000 |
| Kerang @1kg | 20000 | 42000 |
| Udang @1kg | 60000 | 85000 |
| Es Teh @8 | 2500 | 20000 |
| Teh Hangat @5 | 2000 | 10000 |
| Total | Rp. 332.000 |
Total dari keseluruhan dari keduanya adalah Rp. 393.000,- yang mana jika dibagikan kepada masing-masing anggota rombongan menjadi Rp. 30.230,- saja. Serasa menang banyak berwisata di Pantai Jetis Cilacap Jawa Tengah, dengan uang 30 ribuan saja kita sudah bisa foto-foto di spot pantai yang keren plus menikmati kulinernya yang begitu lezat.
Pada waktu itu kami tidak patungan, karena Alhamdulillah kakakku yang baik hati mentraktir kami semua satu rombongan. Semoga Allah swt melapangkan rejeki kakakku. Aamiin.
Demikian sedikit cerita dan tips dariku buat temen-temen yang mungkin liburan ini mau mencoba wisata kuliner seafood anti dompet nangis. Kalau kamu sudah mencobanya silahkan cerita juga di kolom komentar di bawah ya. Sekian.
Catatan: Perjalanan Wisata Kuliner di Pantai Jetis tersebut dilakukan pada tanggal 22 Juni 2022 kemarin, harga bisa berubah sewaktu-waktu.
