Mudhofar
Just a blogger who lives with curiosity

Bintang, Harapan dan Asus ExpertBook B3 Flip (B3402) yang Support 4G LTE

Bintang dan Harapan

Asus ExpertBook B3 Flip (B3402)

Melihat Asus ExpertBook B3 Flip (B3402) itu seperti melihat bintang. Mengapa?

Karena bagiku melihat bintang itu seperti melihat sebuah harapan, ia tampak kecil berkilau di tengah gelap gulita malam. Namun sebenarnya, ia besar, sebesar matahari.

Proxima Centauri adalah bintang yang paling dekat dengan sistem tata surya yang kita huni. Tahukah kamu jaraknya dari bumi? Ya, 4,24 tahun cahaya.

Artinya, bila saat ini kita melihat bintang Proxima Centauri di langit, itu bukan Proxima Centauri yang sekarang, karena yang kita lihat adalah sinar cahaya dari 4,24 tahun yang lalu yang kebetulan saat ini baru sampai di bumi.

Sama seperti matahari yang cahayanya membutuhkan waktu delapan menit untuk sampai ke bumi. Begitu pun, bintang-bintang yang lain yang memiliki jarak ratusan, ribuan, hingga berjuta-juta tahun cahaya.

Sekarang, aku memandang bintang-bintang gemerlap itu, mengaguminya, dan mengagumi Penciptanya.

Setidaknya itu yang bisa memotivasi dan menghiburku. Dengan percaya pada harapan, percaya pada kebesaran Tuhan.

Dan aku ingin bercerita dengan cerita yang akan jauh dari kata “aesthetic”, cerita yang tidak ditulis di dalam kafe “hidden gems”, dan cerita ini akan penuh dengan kata “kegagalan”.

Jadi sebelumnya aku meminta maaf jika cerita ini tidak sesuai ekspektasi pembaca. Tulisan ini sebenarnya adalah manifestasi dari sebuah pergolakan dari kompetisi kehidupan yang agaknya “tidak bisa dimenangkan”.

Hidup dari kegagalan

Sudah dua tahun lebih aku menggeluti dunia blog. Berawal dari 1 Maret 2020 yang tidak aku sangkakan akan menjadi awal dari pandemi. Tentu saja, saat itu, postingan pertamaku membahas COVID-19.

Saat memulai blog, aku baru saja menikah dua bulan sebelumnya, begitu bahagia rasanya menjadi pengantin baru. Masih terasa bahagia walaupun aku baru saja gagal saat mencoba usaha baru, usaha ternak semut rangrang.

Dan rupanya ayahku sedang sakit-sakitan. Itu juga yang menjadi alasan mengapa ayahku juga sangat ingin aku menikah cepat-cepat, agar bisa melihat semua anaknya menikah termasuk anak bungsunya, sebelum ia tidak sempat lagi.

Saat itu aku mencari pekerjaan yang bisa dikerjakan di rumah. Agar tetap bisa merawat ayah dan ibuku. Hingga aku menemukan dunia blog, dan akhirnya aku putuskan sisa uangku dan istriku lebih baik diinvestasikan untuk pembuatan blog.

Pasalnya, passion tulis menulis itu sudah ada dalam diriku. Dulu, aku pernah menjadi tim pembuatan majalah sekolah. Setidaknya itulah ide yang muncul dari pemikiranku yang dangkal ini. Aku tidak tahu harus apa lagi.

Aku terjun ke dunia blog dengan harapan bisa sukses, mendapat gaji dari Adsense yang cukup, dan tentunya bisa mengurus dua keluarga (orang tua dan mertuaku).

Akhirnya, gaji pertama Adsense-ku adalah bulan Mei 2022 kemarin. Tepat setelah menunggu selama 2 tahun 2 bulan. Akhirnya, suatu hal yang dulunya kuanggap layaknya mitos terjadi dalam hidupku, mendapatkan gaji Google Adsense.

Wah, aku sangat senang sekali. Walaupun nominalnya tidak lebih besar daripada UMR Yogyakarta yang sering dibuat bahan meme dan ledekan.

Mungkin akan muncul pertanyaan seperti, “Bagaimana caranya mencukupi kebutuhan keluargaku? Bagaimana dengan biaya makan, bensin, kuota, bahkan biaya persalinan anakku yang lahir pada Hari Natal 2020? Dari mana uangnya? Dari mana?”

Dalam “periode belum gajian Adsense” tersebut, aku mengerjakan berbagai kerja sampingan. Aku pernah berjualan es cendol, menjadi admin online shop, berjualan t-shirt, tukang desain banner MMT, membuat NFT, menjual backlink, semua aku lakukan selagi halal.

Yang masih kukerjakan sampai sekarang adalah menjadi supir panggilan bagi tetangga yang membutuhkan. Penghasilanku tidak seberapa dan tidak menentu, itu pun ditopang dengan gaji istriku sebagai guru honorer di Madrasah Ibtidaiyah (setingkat Sekolah Dasar).

Tidak ku sangka, menjadi seorang blogger bisa sekeras ini. Jika ‘blogger’ adalah sebutan bagi orang yang memiliki kehidupan yang inspiratif, membuat konten dalam cafe hidden gems, menulis dengan ditemani secangkir espresso, rasanya aku tidak pantas disebut sebagai itu.

Aku adalah orang yang sudah banyak mencoba berbagai hal dan gagal dalam berbagai hal, dan kamu bisa memanggilku sebagai “master of none”.

Aku bisa melanjutkan cerita betapa menyedihkan sisi kehidupanku, dari kuliah yang tak kunjung lulus hingga penyakit yang diderita ayahku yang menggerogoti kesehatannya beserta sendi-sendi kehidupan kami sekeluarga hingga membuat pembaca merasa “Wah, ternyata beban hidupku tidak terlalu berat”, tapi bukan itu maksud tulisan ini.

Sebenarnya, kehidupanku sangat bahagia. Ya, memang banyak hal menyedihkan terjadi, namun kebahagiaanku bersama keluarga lebih besar untuk mengalahkan musibah dan kesedihan-kesedihan itu.

Tulisan ini adalah sebuah upaya, sebuah harapan yang tak peduli berapa juta tahun cahaya jarak harapan itu. Selama aku masih survive, aku akan terus mencoba. Selama aku masih punya sesuatu yang diperjuangkan, aku masih bisa tersenyum. Itulah mengapa aku suka lagu-lagu Nike Ardilla.

Itulah mengapa juga aku ingin menulis tentang laptop Asus yang satu ini. Ia adalah bintang. Ia adalah harapan.

ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402), Bintang dan Harapan.

Dulu, sekitar tahun 2014 aku punya modem yang mendukung jaringan 3G, meskipun aku belum punya laptop pada waktu itu (modemnya sekarang sudah hilang). Aku menggunakan modem tersebut saat aku meminjam laptop teman. Saat itu aku berkata dalam hati, “Seandainya ada laptop yang bisa seperti hp yang mempunyai slot kartu SIM, pasti aku tidak akan susah-susah pasang modem hanya untuk bisa internetan di laptop”.

Dan tahun ini, tahun 2022, untuk pertama kalinya Asus merilis laptop Asus ExpertBook B3 Flip (B3402) yang mendukung slot kartu SIM dengan jaringan 4G LTE. Hei, Asus, where have you  been so long?  I am waiting for 8 years to see the laptop which support  4G and SIM card slot? And you release it now? In 2022?

Maksudku, ini adalah kebutuhan dan impianku sejak dulu. Laptop dengan slot kartu SIM, support jaringan 4G, dan pastinya bisa internetan di mana saja tanpa ketergantungan dengan modem atau pun Wifi? I mean, this is brilliant!

Harus kita akui bahwa Asus ExpertBook B3 Flip (B3402) ini adalah terobosan yang inovatif. Sederhana saja, ia lebih  aman dari peretasan karena pemakainya tidak perlu memakai wifi public dan lebih mendukung mobilitas tentunya karena pengguna bisa memanfaatkan konektifitas 4G LTE yang dia punya.

Cara memasang SIM card pada laptop ini sama seperti cara memasang SIM card pada smartphone kebanyakan yaitu dengan cara membuka slot card yang ada di bagian kanan laptop dengan memasukkan pin yang sudah disediakan pada lubang di sampingnya, ambil slot cardnya lalu tinggal masukkan SIM card. Tersedia 1 slot nano SIM card dan 1 slot lagi untuk MicroSD.

Sumber: Channel Youtube “Dimas Sampurno”

*clap… clap… clap* Bravo-bravo, Asus. You making a brilliant innovation. Dan kabarnya ada seri laptop Asus lainnya yang support jaringan 5G.

Jujur saja selama aku ngeblog dan ngonten, aku memanfaatkan smartphoneku untuk thetering hotspot. Maklum saja, di rumahku tidak ada wifi.

Di desaku, alhamdulillah sudah ada jaringan 4G, walaupun belum memuaskan kecepatannya. Susah sekali mendapatkan jaringan 4G di dalam rumah yang dikelilingi pepohonan. Untuk menikmati koneksi 4G, aku harus keluar rumah.

Sedangkan laptopku tidak bisa dibawa keluar rumah, untuk mengakalinya saat thetering hotspot ke laptop aku harus menaruh smartphoneku di jendela.

Smartphone di jendela

Kalau saja smartphoneku aku ambil dari jendela dengan jarak kira-kira 30 cm saja, alhasil logo sinyal berubah jadi “X” alias kosong. Alamak!

Kira-kira seperti ini suasana saat aku membuat konten dan bagaimana kondisi laptop yang aku gunakan.

Jauh dari kata aesthetic

Laptop yang aku gunakan adalah laptop bekas istriku semasa kuliah. Kondisinya sudah mati layarnya, sehingga mau tidak mau aku harus menggunakan monitor eksternal sebagai gantinya. Di sisi lain, aku tidak tahu kapan laptop ini akan rusak. Itu bisa terjadi kapan saja.

Itu lah mengapa Asus ExpertBook B3 Flip (B3402) menjadi laptop impianku. Dengan Asus ExpertBook B3 Flip (B3402), semoga saja aku bisa jadi lebih produktif lagi, aku bisa ngonten di depan rumah sambil melihat tanaman ibuku, aku bisa ngonten saat aku menginap di rumah mertua, aku bisa ngonten sambil ngopi dan muthalaah kitab kuning di rumah Pak Rozi bersama teman-teman santri lainnya, and literally i can make content everywhere and anywhere.

Sangking senengnya aku sama laptop Asus ExpertBook B3 Flip (B3402) ini, aku lihat detail dan spesifikasinya di situs resmi ASUS, aku lihat juga review-reviewnya yang ada di Youtube. Semakin aku tahu spesifikasinya dan keunggulannya, semakin besar pula keinginananku punya laptop ini.

Spesifikasi lengkap Asus ExpertBook B3 Flip (B3402) bisa dilihat di bawah ini:

Main Spec.ExpertBook B3 Flip (B3402)
CPUIntel® Core™ i5-1135G7 Processor 0.9-2.4 GHz (8M Cache, up to 4.2 GHz) Intel® Core™ i7-1165G7 Processor 1.2-2.8 GHz (12M Cache, up to 4.7 GHz)
Operating SystemWindows 11 Home – ASUS recommends Windows 11 Pro for business Windows 11 Pro – ASUS recommends Windows 11 Pro for business Windows 10 Home – ASUS recommends Windows 10 Pro for business Windows 10 Pro – ASUS recommends Windows 10 Pro for business Free Upgrade to Windows 11¹
Memory16GB DDR4 on board , Memory Max Up to:48GB
Storage512GB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD 1TB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 Performance SSD
DisplayTouch screen, 14.0-inch, FHD (1920 x 1080) 16:9, Wide view, Glossy display, LED Backlit, 250nits, NTSC: 45%, Screen-to-body ratio:80 %
GraphicsIntel Iris Xᵉ Graphics (available for Intel® Core™ i5/i7/i9 with dual channel memory)
Input/Output1x USB 2.0 Type-A 1x USB 3.2 Gen 1 Type-A 2x Thunderbolt™ 4 supports display / power delivery 1x HDMI 2.0a 1x 3.5mm Combo Audio Jack
Camera720p HD camera With privacy shutter 13.0M camera
ConnectivityWi-Fi 6(802.11ax) (Dual band) 2*2 + Bluetooth 5.2
AudioBuilt-in speaker Built-in array microphone with Cortana support
Battery50WHrs, 3S1P, 3-cell Li-ion
Dimension 32.90 x 22.39 x 1.92 ~ 1.95 cm (12.95″ x 8.81″ x 0.76″ ~ 0.77″)
Weight1.61 kg (3.55 lbs)
ColorsBlack
PriceStarts from Rp17.542.000
Warranty2 tahun garansi global
Asus ExpertBook B3 Flip (B3402)

Asal tahu saja, Asus ExpertBook B3 Flip (B3402) sudah ditenagai dengan Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ Graphics, sehingga laptop ini memiliki performa yang sangat powerful.

Selain mendukung konektifitas 4G LTE, laptop ini juga support Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5.2.

Penyimpanan laptop ini sudah menggunakan SSD M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 dengan dua varian yakni 512GB dan 1TB. Adapun RAM laptop ini sebesar 16GB DDR4 SO-DIMM.

Karena laptop ini masuk kategori ExpertBook yang mana ia disegmentasikan untuk bisnis, ia cocok digunakan untuk keperluan bisnis dan untuk harian. Baterainya mampu bertahan dalam pemakaian hingga 8-9 jam dengan pengisian daya yang cepat dan fleksibel didukung Thunderbolt™ 4 USB-C.

Bodi laptop ini sudah bisa diputar 360°, bersertifikasi Standar Militer MIL-STD-810H dan dibekali dengan fitur khusus untuk meningkatkan durabilitas penggunaannya seperti keyboard yang tahan terhadap tumpahan air, hingga port yang dibekali dengan rangka konstruksi khusus agar tidak mudah rusak.

Belum lagi layar 14 inch-nya yang bisa dijadikan tablet, multi touchscreen, dan ada stylus pen untuk corat-coret, plus garage/tempat penyimpanannya agar tidak mudah hilang. Semakin sempurna dengan dua kamera di bagian layar dan keyboard laptop dengan resolusi 13 MP.

Jauh sekali antara spek layar Asus ExpertBook B3 Flip (B3402) dengan monitor laptop “spek kasir”ku. Aku membelinya pada akhir November 2021 yang lalu ditemani oleh Ayahku (monitorku sebelumnya sudah rusak). Aku patungan saat itu dengan beliau, karena uangku kurang 200 ribu.

Jika memang berdakwah pada zaman ini bisa melalui dunia digital, maka aku akan membantumu membeli monitor yang baru”, kata ayahku namun dalam Bahasa Jawa.

Setelah monitor sudah terbeli, saat perjalanan pulang ayahku berkata, “Kun rajulan muqbilan bi sya’nihi”. Yang kurang lebih artinya jadilah pria yang sadar, yang melek, yang menghadapi, dan yang beraksi pada keadaannya, keadaan zamannya, sesuai tuntutannya.

Satu bulan kemudian ayahku meninggal dunia. Setelah perjuangannya di ruang ICU Rumah Sakit QIM Batang, ia dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Aku tidak menyangka, aku yang belum menjadi orang ini harus berpisah dengannya. Menelan kenyataan bahwa ucapan waktu itu adalah pesan terakhirnya, dan momen kebersamaan kami berdiskusi harus berakhir.

I love him so much, he is my friend, he is my teacher, and he is my father. Semoga engkau tenang di sana, dan semoga anakmu ini bisa menjadi seperti yang engkau pesankan.

Terakhir, kusadur salah satu ayat al-Quran dari Surat An-Najm, surat yang berarti bintang. Yakni ayat 24-25.

أَمْ لِلْإِنْسَانِ مَا تَمَنَّىٰ ۝٢٤ فَلِلّٰهِ الْآخِرَةُ وَالْأُوْلٙىٰ ۝٢٥

Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya? (Tidak?) maka milik Allah-lah (kehidupan) akhirat dan dunia

Setiap manusia belum tentu bisa meraih semua harapan, angan-angan, dan mimpi. Hidup ini lebih sering tidak sesuai ekspetasi. Dan itulah kenyataan yang sebenarnya harus manusia pahami.

Harapan dan angan-angan itu hendaknya menjadi modal dan bahan bakar untuk senantiasa melakukan yang terbaik, tentunya untuk kehidupan abadi di akhirat kelak.