Mudhofar
Just a blogger who lives with curiosity

Escapism – Kabur dari realita dengan hiburan

Semua orang pasti memiliki hiburannya tersendiri. Ada yang memilih hiburan dengan mendengarkan musik, membaca novel, memancing ikan hingga bermain sosial media seperti Twitter dan TikTok. Orang-orang menemukan kegembiraan dalam hiburan-hiburan pilihan mereka tersebut.

Termasuk saya sendiri, saya termasuk orang yang gemar menonton film. Hampir setiap malam saya menonton film di laptop saya. Menonton film menjadi hiburan yang memungkinkan saya melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda, mempelajari bahasa dan kultur manusia.

Saat menonton film, saya tertawa, merasakan ketegangan, dan merasakan berbagai emosi yang film tersebut hadirkan. Saya benar-benar merasa terlibat dalam cerita dan menikmati setiap momen yang ditampilkan di layar. Sejenak saya melupakan realitas kehidupan dan masalah-masalah hidup saya.

Namun, setelah film-film itu usai, saya merasakan kekosongan di dalam diri saya. Meskipun film-film tersebut sangat bagus sebenarnya, namun tetap saja saya merasa kehilangan sesuatu. Saya merasa hampa dan dihadapkan kembali terhadap rutinitas harian yang membosankan dan realita yang terkadang kurang mengenakkan.

Rasa kehampaan serta ketidaknyamanan terhadap realita kehidupaan tersebut menggiring saya untuk terus ingin menonton film lagi, hingga tanpa terasa banyak sekali waktu yang saya habiskan untuk menonton film yang berujung pada produktifitas saya yang berkurang.

Mengapa saya lupa dengan masalah hidup ketika menonton film? Walaupun setelah selesai menonton film, saya teringat kembali dengan masalah hdup saya.

Mengapa saya ingin sekali menonton film lagi dan lagi? Apakah saya benar-benar ingin melupakan realita kehidupan?

Apakah selama ini saya kabur dari kenyataan?

Escapism – Kabur dari realita dengan hiburan

Saya percaya masalah yang saya hadapi ini juga dialami oleh banyak orang di luar sana. Dalam kehidupan yang sering kali penuh dengan tekanan dan tantangan, manusia sering mencari pelarian untuk sementara waktu. Salah satu bentuk pelarian yang umum ditemui adalah melalui hiburan. Hiburan menawarkan kesempatan bagi kita untuk melepaskan diri dari realita kehidupan sejenak dan memasuki dunia fantasi yang berbeda. Fenomena ini dikenal sebagai escapism atau kabur dari kenyataan.

Menurut Oxford Dictionary, escapism adalah kecenderungan untuk mencari pengalih perhatian dan kelegaan dari kenyataan yang tidak menyenangkan, terutama dengan mencari hiburan atau terlibat dalam fantasi.

Konsep Escapism

Escapism adalah fenomena psikologis di mana seseorang mencari pelarian dari realita kehidupan yang menekan dan menantang melalui berbagai bentuk hiburan. Dalam konteks ini, realita kehidupan dapat merujuk pada tekanan pekerjaan, masalah pribadi, atau bahkan situasi sosial yang sulit. Ketika seseorang mengalami escapism, mereka mencoba untuk sementara waktu melupakan atau menghindari realita yang sulit tersebut dan fokus pada sesuatu yang lebih menyenangkan dan menghibur.

Entah bagaimana kita belajar melarikan diri ke dunia film, video game, media sosial, atau gosip selebriti terbaru membantu kita melepaskan diri dari dunia di sekitar kita. Masalahnya adalah kita mulai membiarkan diri kita sendiri menghabiskan waktu dan energi kita dalam hal-hal yang tidak nyata. Kedengaran akrab dengan deskripsi kecanduan?

Apakah hiburan (escapism) baik atau buruk bagi kita?

Tentu saja untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu mengetahui esensi hiburan itu sendiri, apa manfaatnya dan apa dampak buruknya. Hiburan tidak bisa dikatakan mutlak buruk atau pun baik karena semuanya bergantung pada dampak yang dihasilkan.

Escapism hanya menjadi masalah ketika kita mulai mengganti kenyataan dengan fantasi dan non-realita yang ditawarkan oleh hiburan.

Misalnya, itu mulai mengganggu pekerjaan, hubungan, hobi, dan banyak aspek lain dalam hidup kita.

“Escapism memungkinkan kita untuk membuat diri kita mati rasa pada kenyataan yang tidak ingin kita terima.”

Escapism memungkinkan kita untuk menghindari rasa sakit dalam hidup kita. Bahkan jika itu hanya sementara. Juga memungkinkan kita untuk membayangkan kita adalah orang lain selain diri kita sendiri dengan kehidupan yang lebih baik. Yang tidak bisa kita alami dalam kenyataan.

Hiburan sebagai Pelarian Hidup

Hiburan memiliki peran penting dalam memberikan pelarian hidup kepada individu yang membutuhkannya. Berbagai bentuk hiburan, seperti film, musik, buku, dan permainan, menawarkan pengalaman baru yang memungkinkan kita melupakan kehidupan sehari-hari dan memasuki dunia yang berbeda. Saat kita terlibat dalam hiburan, kita dapat merasakan emosi yang berbeda, mengikuti kisah yang menarik, atau bahkan menjadi karakter fiksi dalam imajinasi kita sendiri.

Hiburan juga dapat memberikan kita kesempatan untuk menghilangkan stres dan ketegangan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, menonton acara komedi dapat membuat kita tertawa dan merasa lebih ringan setelah seharian bekerja keras. Musik yang menyenangkan dapat mengubah suasana hati kita dan membuat kita merasa lebih bahagia. Dalam banyak hal, hiburan adalah bentuk terapi yang membantu kita menghadapi realitas hidup dengan lebih baik.

Keberlanjutan Escapism

Meskipun escapism dapat memberikan manfaat dalam mengatasi tekanan hidup, penting untuk diingat bahwa escapism seharusnya bukan solusi jangka panjang untuk masalah yang dihadapi. Escapism hanya memberikan pelarian sementara dan tidak menyelesaikan akar masalah yang mendasarinya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghadapi realita kehidupan dengan bijak dan mencari cara yang lebih konstruktif untuk mengatasi tantangan yang dihadapi.

Kesimpulan

Escapism atau pelarian hidup adalah fenomena di mana seseorang mencari pelarian sementara dari realita kehidupan melalui hiburan. Hiburan memberikan kita kesempatan untuk melepaskan diri sejenak dari tekanan dan tantangan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Namun, escapism seharusnya tidak dijadikan solusi jangka panjang, melainkan sebagai sarana menghilangkan stres dan menikmati waktu luang. Dalam menghadapi hidup, penting bagi kita untuk tetap bijak dan mencari solusi yang lebih konstruktif. Hiburan dapat menjadi teman yang baik dalam perjalanan tersebut.